Popular Posts

Recent Post

Recent Comments

Selasa, 18 Desember 2012

Pengertian GEOGRAFI

Bumi
     Istilah Geografi petama kali dikemukakan oleh Eratosthenes. Geografi berasal dari bahasa Yunani dari kata geo artinya bumu dan graphein artinya tulisan/lukisan. Jadi geografi secara harfiah artinya tulisan tentang bumi. Berdasarkan pemikiran tersebut, para ahli geografi berpendapat bahwa Eratosthenes dianggap sebagai peletak dasar pengetahuan geografi.

    Sedangkan pengertian Geografi menurut para ahli sebagai berikut:
 1. Menurut Preston E. James
   (Geografi is Mother Science) Geografi adalah induk dari ilmu pengetahuan, karena banyak ilmu pengetahuan yang dikaji selalu dimulai dari keadaan bumi.

 2. Menurut Prof. Bintarto
   Dalam bukunya yang berjudul Penuntun Geografi Sosial. Geografi adalah ilmu pengetahuan yang menguraikan (to describe), menerangkan sifat-sifat bumi, menganalisis gejala-gejala alam dan penduduk, serta mempelajari ciri khas mengenai bumi dalam ruang dan waktu.

 3. Menurut Ullman (1954)
   Dalam bukunya Geography, a Spatial Interaction. Geografi adalah interaksi antarruang.

 4. Menurut Paul Claval (1976)
   Geografi ingin selalu menjelaskan gejala-gejala dari segi hubungan keruangan.

 5. Menurut Strabo
  Geografi erat kaitannya dengan karakteristik tertentu mengenai suatu tempat dengan memperhatikan juga hubungan antara berbagai tempat secara keseluruhan.

 6. Menurut Karl Ritter
  Geografi adalah studi tentang daerah yang berbeda-beda di oermukaan bumi dalam keragamannya.

 7. Menurut John Hanrath.
  Geografi adalah pengetahuan yang menyelidiki persebaran gejala-gejala fisik biologis dan antropologis pada ruang di permukaan bumi, sebab akibat dan gejala menurut ukuran nilai, motif yang hasilnya dapat dibandingkan.

 8. Menurut Para Pakar Geografi pada Seminar Lokakarya di Semarang tahun 1988.
  Geografi adalah ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena geosfer dengan sudut pandang kelingkungan dalam konteks keruangan.

 9. Menurut Claudius Ptolomaeus
   Geografi adalah suatu penyajian melalui peta dari sebagian dan seluruh permukaan bumi.

 10. Menurut Vernor E. Finch dan Glen Trewartha (1980)
   Geografi adalah deskripsi dan penjelasan yang menganalisis permukaan bumi dan pandangannya tentang hal yang selalu berubah dan dinamis, tidak statis dan tetap. Dari pengertian di atas Vernor & Glen menitikberatkan pada aspek fisik yang ada di bumi yang selalu berubah dari masa ke masa.

 11. Menurut Von Rithoffen (1905)
    Geografi adalah studi tentang gejala dan sifat-sifat permukaan bumi serta penduduknya yang disusun berdasarkan letaknya, dan mencoba menjelaskan hubungan timbal balik antara gejala-gejala dan sifat tersebut.

 12. Menurut Maurice Le Lannou (1959)
    Geografi adalah kelompok manusia dan organisasinya di muka bumi.

 13. Menurut  John Mackinder (1861-1947) 
    Geografi sebagai satu kajian mengenai kaitan antara manusia dengan alam sekitarnya.

 14. Menurut Alexander (1958)
    Geografi adalah studi tentang pengaruh lingkungan alam pada aktivitas manusia. Dalam pandangan Alexander inilah mulai dibahas tentang hubungan timbal balik antara aktivitas manusia serta pengaruhnya terhadap lingkungan alam.

 15. Menurut Ekblaw dan Mulkerne 
    Geografi merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari bumi dan kehidupannnya, mempengaruhi pandangan hidup kita, makanan yang kita konsumsi, pakaian yang kita gunakan, rumah yang kita huni dan tempat rekreasi yang kita nikmati.

 16. Menurut  Yeates (1963)
    Geografi adalah ilmu yang memerhatikan perkembangan rasional dan lokasi dari berbagai sifat yang beraneka ragam di permukaan bumi. Dalam pandangan Yeates, geografi adalah ilmu yang berperanan dalam perkembangan suatu lokasi yang dipengaruhi oleh sifat-sifat yang ada di permukaan bumi dengan tidak mengenyampingkan alasan-alasan yang rasional.

 17. Menurut  Paul Vidal de La Blace (1915)
   Geografi adalah studi tentang kualitas negara-negara, di mana penentuan suatu kehidupan tergantung bagaimana manusia mengelola alam ini.


  
Sabtu, 15 Desember 2012

Atmosfer

      Atmosfer adalah lapisan gas yang melingkupi sebuah planet, termasuk bumi, dari permukaan planet tersebut sampai jauh di luar angkasa. Di Bumi, atmosfer terdapat dari ketinggian 0 km di atas permukaan tanah, sampai dengan sekitar 560 km dari atas permukaan Bumi.
      Tanpa atmosfer, makhluk hidup tidak akan mampu bertahan. Mereka akan segera binasa karena selalu dihujani oleh radiasi matahari dan kosmis, dibom oleh meteor-meteor tanpa henti, dan terpapar suhu lingkungan yang ekstrem. Atmosfer melindungi makhluk hidup dari beraneka ancaman mematikan tersebut. Atmosfer melingkupi bumi dengan lapisan pengaman berisikan campuran gas, uap air, dan partikel-partikel lain hingga setebal 300 km.Gaya gravitasi menahan atmosfer agar tidak terlepas ke ruang angkasa. Atmosfer di dekat permukaan bumi berkerapatan tinggi. Makin tinggi suatu tempat, makin renggang atmosfernya. Di area atmosfer lapis bawah, angin dan badai menyebarkan panas yang diterima dari matahari. Di lapisan-lapisan yang lebih tinggi, molekul-molekul penyusun atmosfer bertumbukan dengan meteor dan radiasi yang datang dari ruang angkasa.

   Sejarah Singkat Atmosfer
Selama beberapa miliar tahun pertama kehidupan di bumi, kondisi atmosfer masih sangat berlainan dari yang kita rasakan sekarang ini. Awalnya, atmosfer terdiri dari campuran nitrogen, karbon dioksida, dan uap air. Karbon dioksida dikenal sebagai gas rumah kaca, yang dapat memerangkap panas matahari di atmosfer bumi. Panas matahari dapat masuk ke dalam atmosfer, tetapi sulit terlepas keluar. Karbon dioksida berperan sebagai selimut yang menjaga ‘si orok’bumi tetap dalam keadaan hangat. Ketika makhluk hidup pertama berevolusi, mereka mulai memanfaatkan karbon dioksida dari atmosfer. Ketika pengaruh cahaya matahari kian menguat, keseimbangan pun tercapai. Pada masa itu makhluk hidup mulai melepaskan gas baru, yaitu oksigen. Ini berarti bahwa jenis-jenis hewan akan dapat bertahan hidup dengan menghirup oksigen. Mula-mula mereka menghirup oksigen lewat insang, kemudian dengan paru-paru. Kurang lebih sejak semiliar tahun silam, konsentrasi oksigen di dalam atmosfer telah cukup stabil.

    Lapisan-Lapisan Atmosfer
Batas antarlapisan di dalam atmosfer tidaklah jelas. Salah satu satelit ruang angkasa beredar pada jarak lebih dari 300 kilometer di atas permukaan bumi. Pada posisi tersebut masih ada atmosfer, walaupun sangat renggang sehingga hampir mendekati kondisi hampa udara. Kawasan ini dinamakan termosfer, di mana atom-atomnya panas (sampai 2.000 derajat Celcius), tetapi sangat renggang sehingga tidak akan membakar badan kita. Lapisan termosfer mencapai ketinggian hingga 80 kilometer di atas permukaan bumi. Di sinilah terdapat lapisan lain, yaitu mesosfer. Atom-atom pada lapisan mesosfer terionisasi, yaitu kehilangan banyak elektron. Atom-atom mesosfer mampu memantulkan pancaran radio gelombang pendek. Area ini sering dinamakan ionosfer, dan sangat penting untuk jaringan komunikasi radio global. Lapisan berikutnya adalah stratosfer, mencapai ketinggian hingga 15 kilometer di atas permukaan bumi. Lapisan ini bersuhu lebih dingin dan ditempati oleh lapisan ozon, sebuah lapisan yang berperan sebagai tirai pelindung radiasi ultraviolet yang berbahaya dari matahari. Kini kondisi lapisan ozon sungguh memprihatinkan, karena dirusak oleh bahan-bahan kimia yang dilepaskan dari berbagai aktivitas manusia. Letusan gunung api yang dahsyat dapat menghamburkan debu dan gas asam hingga ke lapisan stratosfer. Troposfer adalah lapisan atmosfer terdekat ke permukaan bumi, terhitung hingga ketinggian 15 kilometer dan memuat 80 persen dari seluruh massa atmosfer. Cuaca dunia mutlak dipengaruhi oleh lapisan troposfer.

Unknown Atmosfer
Minggu, 09 Desember 2012

Objek Studi Geografi

    Objek adalah sesuatu yang menjadi bahan kajian atau peneletian. Seperti yang sudah disimpulkan oleh para ahli geografi bahwa pengertian geografi dibagi menjadi dua objek. Objek geigrafi itu antara lain sebaga berikut:
  a. Objek Material
 Objek Material adalah semua gejala yang terjadi di permukaan bumi atau geosfer, yang meliputi: Atmosfer (lapisan udara), Hidrosfer (lapisan air),Litosfer (lapisan batuan), Biosfer(makhluk hidup), dan Antroposfer (manusia).
   Atmosfer merupakan lapisan udara yang menyelimuti bumi, udara yang menyelimuti bumi, udara yang menyelimuti bumi semakin ke atas semakin renggang, dan lapisan ini mempunyai ketebalan 1.000 km. Atmosfer terdiri atas beberapa lapisan:
  1. Troposfer
     a. Ketinggian 0 - 8 km (kutub) dan 0 - 6 km di khatulistiwa.
     b. Tempat terjadinya cuaca dan iklim angin, hujan, petir, awan.
     c. Temperatur tidak konstan semakin atas suhunya semakin turun.
     d. Merupakan lapisan apaling dekat dengan bumi.

  2. Stratosfer
    Pada lapisan ini terdapat konsentrasi ozon yang berfungsi menyaring sinar ultraviolet yang datang dari matahari.

  3. Meseosfer
    a. Adanya penurunan suhu sampai 100 derajat.
    b. Tempat terbakarnya benda-benda langit (meteor).

  4. Termosfer
    Ketinggian termosfer mencapai 80 - 800 km. Lapisan ini berfungsi memantulkan gelombang radio.

 5. Eksosfer
   Eksosfer mempunyai ketinggian 800 - 1000  km dan merupakan lapisan terluas dari lapisan lainnya. Lapisan ini mempunyai pengaruh gaya berat sangat kecil sehingga benturan antara batuan-batuan udara tidak terjadi.

    Manfaaat Lpaisan Atmosfer antara lain
 a. Pernafasan bagi makhluk hidup.
 b. Perlindungan makhluk hidup dari radiasi matahari
 c. Perlindungan bumi dari jatuhnya benda-benda langit.
 d. Pemantulan gelombang bunyi untuk komunikasi.
 e. Pelayanan atau pelayaran bagi kapal layar.
 f. Penyerbukan tanaman.
 g. Olahraga terutama terbang layang.
 h. Penyebab hujan.
 i. Penggerak kinir angin.

   Hidrosfer berasal dari kata hidros artinya air dan sphere artinya lapisan. Jadi hidrosfer adalah lapisan air yang menyelimuti bumi. Air yang ada di bumi mengalami siklus perputaran, hal ini dipengaruhu gejala meteorologi dan klimatologi.
   Hidrosfer meliputi perairan darat dan perairan laut.  Perairan darat merupakan sekumplan air yang ada di daratan, baik di permukaan bumi maupun di dalam bumi. Perairan darat meliputi sungai, danau, dana rawa. Adapun perairan laut meliputi selat, laut dan samudra.

   Lithosfer berasal dari kata lithos artinya batuan dan sphere artinya lapisan, jadi lithosfer adalah lapisan kulit bumi. Kulit bumi terdiri atas beberapa lapisan.
   1. Lapisan Inti Bumi (barisfer) merupakan bahan padat yang yang terdiri atas lapisan nife (niccium = nikjel dan ferrum = besi), jari-jari kurang lebih 3.470 km.
   2. Lpaisan Pengantara (astensfer/mantel bumi) merupakan bahan cair yang bersuhu tinggi dan berpijar, kurang lebih tebalnya 1.700 km.
   3. Lpaisan Luar (lithosfer) lapisan yang terletak dibagian liar dari bumi y6ang terdiri atas dua lapisan yaitu lapisan sial (silinsium alumunium) dan lapisan sima (silinsium magnesium).

    Biosfer berasal dari kata bio artinya makhluk hidup dan sphere yang berarti lapisan. Jadi biosfe adalah lapisan tempat tinggal makhluk hidup, yang meliputi tumbuhan (flora) dan hean (fauna).
  Persebaran flora dan fauna di permukaan bumi antara wilayah satu dengan wilayah lainnya mempunyai keadaan yang berbeda-beda. Adapun yang mempengaruhi perbedaan persebaran flora dan fauna sebagai berikut.
   1. Faktor iklim (klimatik) misalnya suhu, curah hujan, angin, dan kelembapan udara.
   2. Faktor Edatik (tanah) misalnya struktur tanah, tekstur tanah, kesuburan tanah, dan jenis tanah.
   3. Faktor Biotik (makhluk hidup) misalnya hewan, tumbuhan dan manusia.
   4. Faktor fisiografi misalnya bentuk lahan dan ketinggian rumput.

    Antroposfer adalah bagian dari biosfer yang mempelajari khusus manusia yang merupakan ruang di permukaan bumi tempat hidup manusia dengan segala aktivitas kehidupannya. Oleh karena itu manusia mempunyai akal budi, daya cipta dan kreatifitas, maka manusia dapat menempati dan memanfaatkan biosfer sesuai dengan pengetahuan dan teknologi yang dimilikinya. Pemanfaatan antroposfer oleh manusia untuk penggunaan lahan, seperti pemukiman, persawahan, perkebunan, kehutanan, peternakan, industri, perikanan, dan kepariwisataan.

  b. Objek Formal
 Objek Formal adalah cara pandang, cara berfikir atau menganalisis terhadap objek materia yaitu atmosfer, hidrosfer, lithosfer, biosfer, dan antroposfer.
  Menurut Hagget (1983) objek geografi ada tiga. Berikut penjelasannya.
    1. Spetial Analisis (analisis keruangan) meliputi struktur keruangan (spatial struktur), pola keruangan (spatial pattern), proses keruangan (spatial processe).
    2. Ekologi Analisis (analisis kelingkungan) menganalisis interaksi antara organisme hidup dengan lingkungan.
    3. Regional Complex (analisis komplek wilayah) merupakan perpaduan antara analisis ruang dengan analisis kelingkungan.
   
   
Kamis, 06 Desember 2012

Jenis dan Gambar Peta

   Berdasarkan Sumber Data
 1. Peta Induk

Peta Induk
 2. Peta Turunan

Peta Turunan
   Berdasarkan Isi yang Disajikan
 1. Peta Umum, peta umum ada 3 macam:
   a. Peta Topografi


Peta Topografi
   b. Peta Chorografi

Peta Atlas
   c. Peta Tematik

Peta tematik
   Berdasarkan Skalanya
 1. Peta Kadaster

Peta Kadaster
  2. Peta Skala Besar

Skala Besar
 3. Peta Skala Sedang

Skala Sedang
 4. Peta Skala Kecil

Skala Kecil
 5. Peta Geografi

Peta Geografi
    Berdasarkan Macamnya
  1. Peta Foto

Peta Foto
 2. Peta Garis

Peta Foto
    Berdasarkan Bentuknya
 1. Peta Stasioner

Peta Stasioner
 2. Peta Dinamis

Peta Dinamis

Pengertian, Fungsi, dan Jenis Peta

      Peta adalah gambaran permukaan bumi yang digambar pada permukaan datar, dan diperkecil dengan skala tertentu dan juga dilengkapi simbol sebagai penjelas. Beberapa ahli mendefinisikan peta dengan berbagai pengertian, namun pada dasarnya peta mempunyai arti yang sama. Berikut pengertian peta dari para ahli.

  1. Menurut ICA (International Cartographic Association)
     Peta adalah gambaran atau representasi unsur-unsur ketampakan abstrak yang dipilih dari pemukaan bumi yang ada kaitannya dengan permukaan bumi atau benda-benda angkasa, yang pada umumnya digambarkan pada suatu bidang datar dan diperkecil/diskalakan.

  2. Menurut Aryono Prihandito (1998)
     Peta adalah gambaran permukaaan bumi dengan skala tertentu, digambar pada bidang datar melalui system proyeksi tertentu.

  3. Menurut Erwin Rainsz (1948)
     Peta adlah gambaran konvensional dari ketampakan muka bumi yang diperkecil seperti ketampakannya kalau dilihat vertikal dari atas, dibuat pada bidang datar dan ditambah tulisan-tulisan sebagai penjelas.

  4. Menurut Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (Bakosurtanal 2005)
     Peta merupakan wahana bagi penyimpanan dan penyajian data kondisi lingkungan, merupakan sumber informasi bagi para perencana dan pengambilan keputusan pada tahapan pada tingkatan pembangunan.

    Dewasa ini sudah dikenal adanya peta digital (Digital Map), yaitu peta yang berupa gambaran permukaan bumi yang diolah dengan bantuan media komputer. Biasanya peta digital ini dibuat dengan menggunakan software GIS (Geography Information System). Ilmu yang mempelajari tentang peta dan pemetaan disebut dengan kartografi dan orang yang ahli dalam bidang peta dan pemetaan disebut kartograf.

     Jenis-jenis Peta 
  1. Berdasarkan Sumber Datanya
     a. Peta Induk (Basic Map)
      Peta induk yaitu peta yang dihasilkan dari survei langsung di lapangan. Peta induk ini dapat digunakan sebagai dasar untuk pembuatan peta topografi, sehingga dapat dikatakan pula sebagai peta dasar (basic map). Peta dasar inilah yang dijadikan sebagai acuan dalam pembuatan peta-peta lainnya.
     b. Peta Turunan
     Peta turunan yaitu peta yang dibuat berdasarkan pada acuan peta yang sudah ada, sehingga tidak memerlukan survei langsung ke lapangan. Peta turunan ini tudak bisa digunakan sebagai peta dasar.

  2. Berdasarkan isi Data yang disajikan
    a. Peta Umum
      Peta umum yaitu peta yang menggambarkan semua unsur topografi di permukaan bumi, baik unsur alam maupun unsur buatan manusia, serta menggambarkan keadaan relief permukaan bumi yang dipetakan.
     Peta umum dibagi menjadi 3, sebagai berikut.
      1. Peta Topografi: peta yang menggambarkan permukaan bumi lengkap dengan reliefnya. Penggambaran relief permukaan bumi ke dalam peta digambar dalam bentuk garis kontur. Garis kontur yaitu garis pada peta yang menghubungkan tempat-tempat yang mempunyai ketinggian yang sama

Garis Kontur
          Sifat-sifat garis kontur pada peta topografi antara lain sebagai berikut.
           a. Semakin rapat jarak antargaris kontur, menunjukan semakin curam daerah tersebut. Begitu juga sebaliknya, bila jarak antargaris konturnya jarang, maka tempat tersebut adalah landai.
           b. Bila ditemukan ada garis kontur yang bergigi, hal tersebut menunjukkan di daerah tersebut terdapat depresi atau lembah.

      2. Peta Chorografi: peta yang menggambarkan seluruh atau sebagian permukaaan bumi yang bersifat umum, dan biasanya berskala sedang. Contoh peta chorografi adalah atlas.

     3. Peta Dunia: Peta umum yang berskala sangat kecil dengan cakupan wilayah yang sangat luas.

    b. Peta Tematik
       Peta tematik yaitu peta yang menggambarkan informasi dengan tema tertentu/khusus. Misal peta Geologi, peta pegunungan lahan, peta persebaran objek wisata, peta kepadatan penduduk, dan sebagainya. Salah satu contoh peta Tematik yaitu peta pegunungan lahan. Peta ini merupakan peta yang khusus menunjukan persebaran penggunaan lahan suatu wilayah yang dipetakan. Perhatikan contoh peta penggunaan lahan di bawah ini.

Peta Pegunungan Lahan

 3. Berdasarkan Skalanya
   a. Peta Kadaster/teknik
     Peta ini mempunyai skala sangat besar antara 1 : 100 - 1 : 5.000 peta kadaster ini sangat rinci sehingga banyak digunakan untuk keperluan teknis, misalnya untuk perencanaan jaringan jalan, jaringan air, dan sebagiannya.
   b. Peta skala besar
     Peta ini mempunyai skala antara 1 : 5.000 sampai 1 : 250.000. Biasanya peta ini digunakan untuk perencanaan wilayah.
   c. Peta skala sedang
     Peta ini mempunyai skala antara 1 : 250.000 sampai 1 : 500.000.
   d. Peta skala kecil
     Peta ini mempunyai skala antara 1 : 500.000 sampai 1 : 1.000.000.
   e. Peta Geografi/Dunia
     Peta ini mempunyai skala lebih kecil dari 1 : 1.000.000.

     Fungsi Pembuatan Peta
 a. Menunjukkan posisi atau lokasi relatif ( letak suatu tempat dalam hubungannya dengan tempat lain ) di permukaan bumi
 b. Memperlihatkan atau menggambarkan bentuk-bentuk permukaan bumi (misalnya bentuk benua dan gunung) sehingga dimensi terlihat dari peta.
 c. Menyajikan data tentang potensi suatu daeah.
 d. Memperlihatkan ukuran, karena melalui peta dapat diukur luas daerah dan jarak-jarak di atas permukaan bumi. 

     Untuk mengetahui lebih jelas jenis dan gambar peta, anda bisa klik disini. 
Unknown pengertian peta
Rabu, 05 Desember 2012

Sejarah Terbentuknya Bumi

Benua Pangea dan Laurasia
      Bumi merupakan salah satu planet yang ada dalam sistem tata surya kita. Menurut Alfred L Wegener dalam bukunya yang berjudul The Origin of Continent and Ocean tentang teori apung benua. Menurut Alfred L Wegener benua terdiri atas batuan sial (silisium almunium). Pada awalnya benua bersal dari satu benua yaitu benua Pangea. Setelah kurang lebih dari 200 juta tahun yang lalu benua itu pecah menjadi dua yaitu benua Gondwana dan benua Laurasia, kemudian selanjutnya menjadi bentuk benua yang sekarang ini. Menurut para ahli teori inilah yang mendasari pembentukan lempeng-lempeng bumi yang masih terus bergerak dan memicu terjadinya gempa-gempa yang terjadi di muka bumi ini. termasuk gempgempa yang terjadi di indonesia.
   

    Selain itu ada beberapa teori yang mengungkap sejarah terbentuknya bumi, antara lain sebagai berikut.

 1. Teori Kontraksi (Contraction Teori)
     Teori ini pertama kali di kemukakan oleh Descrates (1596-1650). Ia menyatakan bahwa bumi semakin lamasemakin sudut dan mengerut yang disebabkan oleh terjadinya proses pendinginan, sehingga di bagian permukaannya terbentuk relief berupa gunung, lembah, dan daratan.

  2. Teori dua Benua ( Laurasia-Gondwana Theory )
     Teori ini menyatakan pada awalnya bumi terdiri atas dua benua-benua yang sangat besar, yaitu Laurasia di sekitar kutub utara dan Gondwana di sekitar kutub selatan bumi. Kedua benua ini kemudian bergerak perlahan ke arah ekuator bumi, sehingga akhirnya terpecah-pecah menjadi benua yang lebih kecil. Laurasia terpecah menjadi Asia, Eropa, Amerika Utara, sedangkan Gondwana terpecah menjadi Afrika, Australia, dan Amerika Selatan. Teori ini pertama kali dikemukakan oleh Edward Zuess.

  3. Teori Apung Benua ( Continental Drift )
    Menurut para ahli, teori inilah yang mendasari pembentukan lempeng-lempeng bumi, yang masih terus bergerak dan memicu gempa di berbagai wilayah. Termasuk gempa-gempa yang erjadi di indonesia.

  4. Teori Konvensi ( Convectiont Theory )
    Menurut teori konveksi yang di kemukakan oleh Arthurs Holmes dan Harry H. Hess dan dikembangkan lebih lanjut oleh Robert Diesz menyatakan bahwa di dalam bumi yang masih dalam keadaan panas dan berpijar terjadi arus konveksi ke arah lapisan kulit bumi yang berada di atasnya, sehingga ketika arus konveksi yang membawa materi berupa lava yang sampai ke permukaan bumi di mic oceanic ridge (punggung tengah samudra), lava tersebut akan membeku membentuk lapisan kulit bumi yang baru menggeser dan menggantikan kulit bumi yang lebih tua.

 5. Teori Tektonik Lempeng
    Teori ini menyatakan bahwa bagian luar dari bumi yaitu pada lapisan Lithosfer terdapat sekitar 20 segmen padat yang disebut dengan lempeng. Salah satu prinsip bahwa lempeng-lempeng yang ada di Lithosfer mengalami pergerakan.

   Adapun pergerakan lempeng tersbut dibedakan menjadi tiga macam:
       1. Divergen
          Merupakan pergerakan yang saling menjauh


Divergen
          Lempeng-lempeng bergerak saling menjauh yang menyebabkan  naiknya material dari mantel bumi dan membentuk lantai samudra yang luas. Contohnya gerakan saling menjauh antara Afrika dengan Amerika bagian Selatan. Zona berupa jalur tempat berpisahnya lempeng-lempeng tektonik disebut Zona Divergen.

       2. Konvergen
         Merupakan pergerakan yang saling mendekat.

Konvergen
       Lempeng-lempeng bergerak saling mendekati yang menyebabkan salah satu dari lempeng tersebut masuk ke dalam mantel bumi dan berada di bawah lempeng lainnya. Zona atau tempat terjadinya tumbukan antara lempeng tektonik dengan benua disebut Zona Konvergen, contohnya tumbukan antara lempeng India dengan benua Eurasia yang menghasilkan pegunungan Lipatan muda Himalaya yang merupakan gunung tertinggi di dunia dengan puncaknya tertingginya yaitu Mount Everst.Sedangkan zona berupa jalur tumbukan antar lempeng benua disebut zona Absduksi atau zona tunjam, contohnya tumbukan antara benua Amerika dengan lempeng dasar Samudra Pasifik yang menghasilkan pegunungan Rocky dan pegunungan Andes.

       3. Patahan Transform
          Lempeng-lempeng bergerak saling bergesekan tanpa penghancuran pada Lithosfer.
Patahan Transform
        Contohnya gesekan antara Samudra Pasifik dengan lempeng daratan Amerika Utara yang mengakibatkan terbentuknya Sesar San Andreas yang membentang sepanjang kurang lebih 1.200 km dari San Francisco di utara sampai Los Angeles di selatan Amerika Selatan. Zona berupa jalur  tempat pergesekan lempeng-lempeng tektonik disebut Zona Sesar Mendatar (zona transform).

 6. Bagan Lapisan Bumi
Lapisan Bumi

   Lithosfer berasal dari kata lithos artinya batuan dan sphere yang berarti lapisan. Jadi Lithosfer adalah lapisan kulit bumi. Kulit bumi terdiri atas beberapa lapisan sebagai berikut.
    1. Lapaisan Inti Bumi (Barisfer) merupakan bahan padat yang terdiri dari lapisan nife (nicellum: nikel dan ferrum: besi), jari-jari kurang lebih 3.470 km.
    2. Lapisan Pengantara (Astenosfer/mantel bumi) merupakan bahan cair yang bersuhu tinggi dan berpijar, kurang lebih tebalnya sekitar 1.700 km.
    3. Lapisan Luar (Lithosfer) yang terletak dibagian luar dari bumi yang terdiri atas dua lapisan, yaitu lapisan sial (silinsium allumunium) dan lapisan sima (silinsium magnesium).


      Lapisan sial merupakan lapisan yang bersifat padat dan kaku dengan ketebalan rata-rata 1.200 km dan lapisan ini juga di namakan kerak bumi.

 Kerak bumi dibedakan menjadi  dua macam yaitu:
  a. Kerak Benua: merupakan benda padat yang terdiri dari batuan granit dibagian atasnya, sedangkan batuan basalt dibagian bawahnya, kerak ini di atasnya benua.
  b. Kerak Samudra: merupakan benda padat yang terdiri atas endapan di laut dibagian atasnya, kemudian di bawahnya tersusun batuan vulkanik dan paling bawah dari batuan beku. Kerak ini di atasnya berupa samudra, kerak samudra lebih tipis dan lebih berat dari kerak benua.

Kerak Bumi

      Lapisan sima (sillium magnesium) merupakan lapisan yang terdiri atas bahan yang bersifat elastis dan mempunyai ketebalan rata-rata 1.000 km.
 Batuan Lithosfer dapat di bagi menjadi 3 macam.
      1. Batuan beku yaitu batuan yang berasal dari magma yang mengalami pendinginan , terdiri atas:
         a. Batuan beku dalam (plutonik) yaitu batuan beku yang terjadi di dalam kulit bumi. Contohnya granit, diorit, batholit, laolit, gabro, dan seynit.
         b. Batuan beku luar (leleran/efusif) yaitu batuan beku yang terjadi di luar kulit bumi. Contohnya andesit, obsidian, dan batu apung.
         c. Batuan beku korok (gang) yaitu batuan yang terjadi di korok atau gang gunung api. Contohnya granit posfir dan diorite posfir.

     2. Batuan Sedimen (endapan): batuan ini terjadi jika batuan beku mengalami pelapukan kemudian bagian-bagian yang lepas diangkut oleh tenaga air dan angin.
   Macam-macam batuan Sedimen
          a. Berdasarkan Tenaga Pembawanya
           - Sedimen Glasial: tenaga pembawanya adalah es atau salju yang mencair. Contohnya Morena.
           - Sedimen Aeris: tenaga pembawanya adalah angin. Contohnya tanah los, tanah tuf dan tanah pasir.
           - Sedimen Aquatis: tenaga pembawanya adalah air. Contohnya breksi, konglomerat dan tanah pasir.
          b. Berdasarkan tempat pengendapannya
           - Sedimen Limnis: diendapkan di dasar danau atau rawa.
           - Sedimen Teristis: diendapkan di daratan.
           - Sedimen Marine: diendapkan di dasar laut.
           - Sedimen Fluvial: diendapkan di sungai.
         c. Berdasarkan proses pengendapannya
           - Sedimen Klastis (mekanik): proses pengendapannya hanyut secara mekanik.
           - Sedimen Kimiawi: proses pengendapannya dipengaruhi proses kimia.
      3. Batuan Metamorfosis: batuan yang terjadi karena batuan beku atau batuan sedimen yang berubah sifat dan bentuk karena pengaruh suhu dan tekanan yang sangat besar.
    Ada tiga macam batuan metamorfosis:
     a. Meamorfosis Kontak (termik): terjadi karena pengaruh suhu tinggi yang berasal dari magma. Contohnya marmer dari batuan kapur, antrasit dari batu bara.
     b. Metamorfosis Pneumatolis: terjadi karena pengaruh tinggi dan endapan yang tebal di atasnya. contohnya batu pasir dari pasir.
     c. Metamorfosis Dinamo (sintektonik): terjadi karena pengaruh suhu dan taekana tinggi contohnya batu asbak.
      
        SIKLUS BATUAN
Siklus Batuan

 7. Pergerakan Bumi
    Bumi bergerak mengitari matahari dalam waktu 365 hari, 6 jam, 9 menit , 10 detik, serta menempuh jarak sejauh 958 juta km. Waktu yang diperlukan oleh bumi untuk sekali mengitari matahari ini disebut satu tahun bumi. Dalam mengorbit matahari, bumi bergerak dengan kelajuan rata-rata 107,2 km/jam. Di samping mengitari matahari, bumi juga berputar pada porosnya. Waktu yang diperlukan untuk berputar satu kali pada porosnya sama dengan 23 jam, 56 menit, dan 4 detik, yang disebut sebagai satu hari bumi.

 8. Rotasi Bumi
   Rotasi bumi adalah perputaran bumi pada porosnya (sumbunya). Untuk menyelesaikan satu putaran penuh, bumi memerlukan waktu 24 jam. Jadi setiap jam sebuah titik di bumi bergeser sejauh 15°. Arah rotasi dari barat ke timur atau berotasi dengan arah negatif. Akibat rotasi itulah, benda-benda langit melakukan peredaran semu harian dari timur ke barat.
   Akibat Rotasi Bumi
  a. Peredaran semu harian dari benda-benda langit.
  b. Peristiwa siang dan malam serta perbedaan waktu.
  c. Pembelokan arah angin pasat
  d. Perbedaan percepatan grafitasi di permukaan bumi.

 9. Revolusi Bumi
   Bumi beredar mengitari matahari pada suatu bidang orbit yang disebut ekliptika. Orbitnya hampir seperti lingkaran (360°) dengan periode 365  hari, 6 jam, 9 menit, 10 detik. Hal tersebut dinamakan satu tahun siderik, yaitu periode yang dihitung saat bumi bergerak mulai dari titik yang lurus dengan sebuah bintang dan berakhir tetap pada titik itu lagi. Orbit planet-planet lain tidak sebidang dengan ekliptika. Sudut yang dibentuk oleh ekliptika dengan bidang orbit planet lain itu dinamakan sudut inklinasi.
    Arah Revolusi bumi adalah negatif atau arah timur, artinya arah peredarannya berlawana dengan arah perputaran jarum jam. Sumbu bumi miring 66,5° terhadap bidang ekliptika.

   Akibat Revolusi bumi sebagai berikut
  a. Gerak semu matahari tahunan.
  b. Perubahan lamanya waktu siang dan malam.
  c. Pergantian musim
  d. Perubahan paralaks suatu bintang.
  e. Gerak semu bintang tetap di bola langit.

Jumat, 30 November 2012

JAGAD RAYA dan TATA SURYA


1. Jagad Raya

  A. Pengertian Jagad Raya
        Jagad Raya adalah ruang yang maha luas dan tidak ada batasnya tempat benda-benda langit yang berada, termasuk bumi yang merupakan tempat tinggal manusia. Jagad Raya berisi bemilyar-milyar benda langit di antaranya bintang, meteor, planet, satelit dan komet.
  a. Anggapan tentang terjadinya jagad raya dan alam semesta.
       1. Anggapan Heliosentris
          Heliosentriz berasal dari kata helios artinya matahari dan centrum artinya pusat. Jadi anggapan heliosentris bisa di artikan bahwa matahari sebagai pusat jagad raya.
       2. Anggapan Geosentris
          Geosentris berasal dari kata geo artinya bumi dan centrum artinya pusat. Jadi anggapan geosentris artinya bahawa bumi adalah pusat alam semesta..
       3. Anggapan Antroposentris
          Antroposentris berasal dari kata anthropos yang artinya manusia dan centrum artinya pusat. Jadi anggapan antroposentris meruapakan anggapan bahwa manusia sebagai pusat segalanya.
  b. Teori terjadinya jagad raya
      1. The big bang theory ( teori ledakan besar )
JAGAD RAYA dan TATA SURYA

       Teori big bang di dasarkan asumsi bahwa alam semesta berasal dari keadaan yang panas dan mengalami ledakan dahsyat yang akhirnya mengembang. Pendukung teori: Stephen Hawsking.
     2. The steady state theory ( teori keadaan tetap )

JAGAD RAYA dan TATA SURYA

  
       Teori ini di kemukakan oleh H. Bondi, T. Gold dan F. Hoyle dari Universitas Cambridge pada tahun 1948. Menurut teori ini dikemukakan bahwa alam semesta tidak ada walnya dan tidak ada akhirnya.
    3. Teori jagad raya berayun
JAGAD RAYA dan TATA SURYA

       Teori alam semesta yang berayun merupakan kelanjutan dari teori Deuntuman Besar. Para ahli menemukan bahwa gerak galaksi yang saling menjauh itu menunjukkan tanda-tanda makin melambat.

2. Galaksi
   A. Pengertian Galaksi
       Galaksi adalah sekumpulan berjuta-juta bintang dan benda-benda ruang angkasa yang menbentuk suatu pulau.Tipe-tipe galaksi berkisar dari galaksi kerdil dengan sepuluh juta bintang hingga galaksi bintang raksasa dengan satu trilliun bintang, semuanya mengorbit pada pusat galaksi. Matahari adalah salah satu bintang di galaksi bima sakti., tata surya termasuk bumi dan semua benda yang mengorbit matahari adalah bagian dari galaksi.
   B. Bentuk-bentuk Galaksi
       1. Bentuk Spiral
           a. Memiliki roda-roda Chaterina dengan lengan-lengan berbentuk spiral, keluar dari pusat yang
      terang.
           b. Berjumlah sekitar 60%.
              Contoh:
                                                            [ Galaksi Andromeda ]
[ Galaksi Bima Sakti ]

      2. Bentuk Spiral Berbatang
          a. Lengan-lengan spiral galaksi ini keluar dari bagian ujung suatu pusat.
          b. Jumlah sekitar 18 %.
     3. Bentuk Elips
         a. Mulai dari bentuk seperti bola kaki hingga bola rugby.
         b. Jumlah sekitar 18 %.
             Contoh: Ursa Mayor


      4. Bentuk tak beraturan
          a. Tidak mempunyai betuk tertentu.
          b. Berjumlah sekitar 4 %.

3. Tata Surya





   A. Pengertian Tata Surya
         Tata Surya adalah tatanan benda-benda langit berupa matahari dan semua benda langit yang mengelilinginya.
   B. Teori Nebula


         Pertama kali dikemukakan pada tahun 1976 oleh Immanuel Kant dan Pierre Simon de Laplace. Teori ini dikenal sebagai teori nebula atau teori kabut. Menurut mereka tata surya pada awalnya berupa sebuah gumpalan nebula, yaitu awan gas berukuran raksasa, jauh lebih besar dari ukurannya sekarang.
   C. Anggota Tata Surya
        1. Matahari


           Matahari merupakan salah satu bintang jagad raya yang mempunyai fungsi sangat besar bagi kehidupan di bumi.

             Bagian-bagian Matahari
                   a. Fotosfer: Seperti piringan emas berkilauan
                  b. Plages: bagian terang pada piringan matahari
                  c. Filamen: bagian gelap pada matahari
                  d. Prominensa: filamen yaang tampak di tepi proyeksi piringan matahari ke bidang langit
                  e. Sunspot/bintik matahari: bintik-bintik yang relatif gelap dibandingkan dengan rata-rata terang fotosfer.

      2. Planet
         A. Berdasarkan jarak antara matahari planet dibdakan atas:
           1. Planet-planet Dalam
                Planet-planet yang jarak rata-ratanya ke matahari lebih pendek dari jarak rata-rata bumi-matahari dikelompokkan sebagai planet dalam. Termasuk ke dalam kelompok Merkurius dan Mars. Sudut yang disebut Elongasi planet dalam tersebut besarnya berubah-ubah. Karena lintasan planet dalam lebih kecil dari lintasan bumi mengelilingi matahari. maka elongasi planet dalam tidk lebih besar dari 90 derajat. Elongasi umum Merkurius hanya 80 derajat, sedangkan untuk Venus hanya 48 derajat.
          2. Planet-planet Luar
               Planet-planet yang jarak rata-ratanya ke Matahari lebih panjang dibandingkan degan jarak rata-rata bumi-matahari dikelompokkan planet luar. Termasuk planet Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus dan Neptunus. Berbeda debgan elongasi planet dalam, elongasi mencapai 180 derajat berarti tercapailah kedudukan eposisi.
         B. Berdasarkan massanya, planet dibedakan menjadi 2:
           1. Planet Superior (bermassa besar) terdiri atas Yupiter, Saturnus, Uranus dan Neptunus.
           2. Planet Inferior (bermassa kecil) terdiri atas Merkurius, Venus, Bumi dan Mars.
 
  Planet-planet dalam tata surya:
    1. Merkurius


      Merkurius merupakan planet paling dekat dengan matahari, jarak rata-ratanya sekitar 57,8 juta km. Akibatnya suhu udara pada siang hari sangat panas (mencapai  400 oC), sedangkan pada malam hari saat dingin (mencapai -200oC). Merkurius berukuran paling kecil, garis tengahnya hanya 4.850 km, hampir sama dengan ukuran bulan ( diameter 3.476 km). Planet ini beredar mengelilingi matahari dalam suatu orbit eliptis (lonjong) dengan periode revolusinya sekitar 88 hari, sedangkan periode rotasinya sekitar 59 hari.
    2. Venus

       Venus merupakan planet yang letaknya paling dekat dengan bumi, sekitar 42 juta km, sehingga dapat terlihat jelas dari bumi sebagai suatu noktah kecil yang sangat terang dan berkilauan menyerupai bintang pada pagi dan senja hari. Venus sering disebut sebagai bintang kejora.
       Jarak rata-rata venus dengan matahari sekitar 108 juta km, di selubungi atmosfer yang sangat tebal, terdiri atas gas karbon dioksida dan sulfur, sehingga pada suang hari suhunya dapat mencapai 477oC, sedangkan pada malam hari suhunya tetap tinggi, karena panas yang diterimanya tertahan atmosfer. Diameter planet venus sekitar 12.140 km, periode rotasinya sekitar 1.244 hari dengan arah sesuai jarum jam, dan periode revolusinya sekitar 255 hari.
     3. Bumi

 

        Bumi merupakan salah satu planet yang ada di sistem tata surya kita. Diperkirakan usianya mencapai 4,6 milyar tahun. Jarak planet bumi dengan matahari adalah 149,6 juta kilometer. Bumi mempunyai lapisan udara yang bernama atmosfer dan medan magnet yang disebut magnetosfer yang melindungi permukan bumi dari angin matahari, sinar ultraungu, dan radiasi dari luar angkasa. Lapisan udara ini menyelimuti bumi hingga ketinggian sekitar 700 km. Dan lapisan ini dibagi menjadi troposfer, stratosfer, meseosfer, termosfer dan eksofer.
      Lapisan troposfer merupakan lapisan dekat dengan bumi merupakan tempat terjadinya gejala-gejala di bumi. Lapisan stratosfer merupakan lapisan tempat konsentrasi ozon. Lapisan meseosfer tempat terjadinya meteor. Lapisan termosfer berfungsi memantulkan gelombang radio. Perbedaan suhu di muka bumi adalah -70oC hingga 55oC bergantung pada iklkim setempat.Satu kali rotasi selama 24 jam, sedangkan sekali revolusi selama 365 hari. Bumi mempunyai massa seberat 59.760 milyar ton, dengan luas permukaan 510 juta kilometer persegi. Bumi mempunyai diameter sepanjang 12.756 km. Grafitasi bumi diukur sebagai 10 N kg-1 dijadikan unit ukuran grafitasi planet lain. Bumi mempunyai satelit alami yaitu bulan sekitar 70,8 % permukaan bumi diliputi air. Udara bumi terdiri atas 78% nitrogen, 21% oksigen, dan 1% uap air, karbondioksida, dan gas lain.
     4. Mars

         Mars merupakan planet luar yang paling dekat dengan bumi. Planet ini tampak sngat jelas dari bumi setiap 2 tahun 2 bulan sekali, yaitu pada kedudukan oposisi. Saat itu jaraknya hanya sekitar 56 juta km dari bumi. Keadan mars paling mirip dengan bumi, sehingga memungkinkan terdapatnya kehidupan. Para
astronom paling banyak menghabiskan waktu mempelajari mars daripada planet lain. Jarak rata-rata ke matahari 288 juta km, periode revolusinya sekitar 687 hari, sedangkan untuk periode rotasinya sekitar 24 jam 37 menit. Diameter planet sekitar setengah dari diameter bumi (6.790 km). Planet mars mempunyai dua satelit alam yaitu phobos dan deimos.
    5. Yupiter

        Yupiter merupakan planet terbesar du tata surya, diameternya sekitar 142.600 km, terdiri dari atas materi dengan tingkat kerapatannya rendah, terutama hidrogen dan helium. Jarak rata-rata ke bumi sekitar 778 km, berotasi pada sumbunya dengan sangat cepat yakni sekitar 9 jam 50 menit, sedangkan periode revolusinya sekitar 11,9 tahun. Planet yupiter mempunyai satelit alam yang jumlahnya paling banyak yaitu18 satelit diantaranya beberapa satelit yang ukurannya besar yaitu Ganimedes, Calisto, Galilea, Lo dan Europa.
    6. Saturnus

    
      Saturnus merupakan planet terbesar setelah yupiter, diameternya sekitar 120.200 km, periode rotasinya sekitar 10 jam 14 menit, dan revolusinya sekitar 29,5 tahun. Planet ini mempunyai tiga cincin tipis yang arahnya selalu sejajar dengan ekuatornya, yaitu cincin luar diameternya 273.600 km, cincin tengah 152.000 km, dan cincin dalam 160.000 km. Antara cincin dalam dengan permukaan saturnus dipisahkan oleh ruang kosong yang berjarak sekitar 11.265 km. Planet saturnus mempunyai atmosfer sangat rapat terdiri atas hidrogen, helium, metana dan amoniak. Planet saturnus mempunyai satelit alam berjumlah sekitar 11 satelit, diantaranya Titan, Rhea, Thetys dan Dione.
    7. Uranus

        Uranus mempunyai diameter 49.000 km hampir 4 kali diameter bumi. Periode revolusinya sekitar 84 tahun, sedangkan rotasinya sekitar 10 jam 49 menit. Berbeda dengan planet lainnya, sumbu rotasi pada planet ini searah datangnya sinar matahari. Atmosfer dipenuhi hidrogen, helium dan metana. Di luar batas atmosfer, Planet Uranus memiliki lima satelit yang mengelilinya, yaitu Miranda, Ariel, Umbriel, Titania, dan Oberon. Jarak rata-rata ke matahari sekitar 2.870 km. Planet inipun merupakan planet raksasa yang sebagian besar massanya berupa gas dan bercincin, ketebalan cincinnya hanya sekitar 1 meter terdiri atas partikel-partikel yang sangat redup dan tipis..
    8. Neptunus

        Neptunus merupakan planet superior dengan diameter 50.200 km, letaknya paling jauh dengan matahari. Jarak rata-rata ke matahari sekitar 4.497 juta km. Periode revolusinya sekitar 164,8 tahun, sedangkan periode rotasinya sekitar 15 jam 48 menit. Atmosfer Neptunus di penuhi oleh hidrogen, helium, metana dan amoniak yang amat padat jika dibandingkan Yupiter dan Saturnus. Satelit alam yang mengelilinginya aa dua macam, yaitu Tirton dan Nereid. Planet Saturnus memiliki dua cincin utama dan dua cincin redup di bagian dalam yang mempunyai lebar sekitar 15 km.
    9. Bulan

      Bulan merupakan benda angkasa berbentuk bulat yang beredar mengelilingi bumi dalam satu lintasan garis edar tertentu. Oleh karena itu, bulan disebut sebagai satelit alam bumi (satelit artinya pengikut). Diameternya sekitar 3.476 km atau tiga per empat dimeter bumi, jarak rata-rata ke Bumi sekitar 384.000 km. Periode revolusi bulan terhadap bumi sekitar 27,3 hari atau satu bulan ideris, yaitu peredaran bulan mengelilingi bmi dalam satu lingkaran penuh. Ciri bulan telah menyelesaikan satu lingkaran penuh, apabila posisi bulan terhadap bintang adalah tetap, atau jika dilihat dari bumi posisi bulan telah kembali pada keadaan semula. Bulan merupakan benda angkasa sangat kecil grafitasinya, hanya 1/6 grafitasi bumi, akibatnya bulan tidak mampu mengikat atmosfer. Suhu permukaan bulan pada siang hari 100oC, sedangkan pada malam hari mencapai -150oC.
        3. Asteroid atau Planetoid
            Asteroid merupakan kumpulan planet-planet kecil yang sebagian besar orbitnya ada di antara Mars dan Yupiter.


          Asteroid pernah di sebut sebagai planet minor atau planetoid, adalah benda berukuran lebih kecil daripada planet, tetapi lebih besar daripada meteorid, asteroid merupakan benda langit yang berada di dalam tata surya kita. Kumpulan planet-planet kecil yang sebagian besar orbitnya ada di antara Mars dan Yupiter (main belt). Pertama kali ditemukan dan terbesar: Ceres,. Adapun asteroid yang lain; Apolio, Icarus, Troya, Toros, Eros, Geografos, dan Alinda.
     4. Meteor dan Meteorid
        Meteor merupakan benda langit yang bergerak menuju bumi, karena gaya tarik bumi benda ini benda ini akan nampak bercahaya dan berpijar sehingga nampak jelas dari bumi yang biasanya disebut sebagai bintang jatuh.

            Penampakan tersebut disebabkan oleh panas yang dihasilkan oleh tekanan pada saat memasuki lapisan meseofer. Jika suatu meteorit tidak habis terbakar dalam perjalanannya di atmosfer dan mencapai bumi, benda tersebut dinamakan meteorit.
       5. Komet tau Bintang Berekor
            Benda angkasa yang diselubungi gas yang bergerak berpindah dengan ekor membelakangi matahari.

          Bgian komet: Kepala komet (tediri dari inti komet dan koma yang membungkusnya) dan ekor komet. Komet terdiri atas pecahan benda angkasa, es, dan gas yang membeku. Komet mengorbit matahari dalam suatu lintasan sangat elips. Strukturnya terdiri atas kepala dan ekor komet. Kepala komet mempunyai diameter lebuh dari 65.000 km, meliputi inti komet dan selubung gas yang disebut koma, sedangkan ekor komet dapat mempunyai panjang sampai ribuan kilometer yang arahnya selalu menjauhu matahari.
   Berdasarkan bentuk dan panjang lintasannya, komet dapat diklasifikasikan menjadi dua :
        1. Komet berekor panjang
           Komet yang garis lintasannya sangat jauh melalui daerah-daerah yang sangat dingin di angkasa, sehingga berkesempatan menyerap gas-gas di daerah yang dilaluinya. Ketika mendekati Matahari, komet tersebut melepaskan gas sehingga membentuk koma dan ekor yang sangat panjang. Contohnya komet Kohoutek yang melintas ke dekat matahari setiap 75.000 tahun sekali dan komet Halley setiap 76 tahun sekali.
                      Komet Halley                                     Komet Kohoutek

         2. Komet berekor pendek
            Komet yang garis lintasannya sangat pendek, sehungga kurang mempunyai kesempatan untuk menyerap gas daerah yang di laluinya. Ketika mendekati matahari komet tersebut melepaskan gas yang sangat sedikit, sehingga hanya membentuk koma dan ekor yang sangat pendek bahkan hampir tak berekor. Contohnya komet Encke yang melintas matahari setiap 3,3 tahun sekali.
                                                                 Komet Encke

    Pada tahun 1705, Edmond Halley memperkirakan bahwa komet terklihat pada tahun 1531, 1607, 1682 dan kembali lagi tahun 1758. Karena hal tersebut maka salah satu dari sekian banyak komet diberikan nama komet Halley. Rata-rata periode munculnya orbit Komet Halley adalah setiap 76-79 tahun sekali. Komet Halley terakhir terlihat pada tahun 1986 yang lalu. Inti atau pusat dari komet Halley diperkirakan kurang lebih 1.024 km. Doperkirakan komet Halley akan nampak lagi tahun 2061. Selain komet Halley terdapat berbagai macam komet lainnya, seperti komet Hyakutake dan komet Hale-Bopp.